Monday, November 2, 2009

k3n@p@ "JuRn@LisTiK"...???!!!!!......

Kata orang2,ni orang yah,bukan orang2ngan sawah maupun hewan,tapi orang"MANUSIA",,( iya mink,tau kok orang, manusia),aq tuh orangnya cerewet abis,suka ngomong,aq kadang gk bisa berhenti ngomong seharian,hebat gk tuh??hehehe,,,,,heran aq gk ada yg mw masukin aq di GUINESS OF BOok  THE RECORD,kan bisa aja aq d hargain dengan masuk itu.yah nasib lo kali mink.
Karena aq cerewet itulah,aq di usulkan untuk masuk jurusan KOMUNIKASI entar klo udah lulus SMA,itu pun temen2 pada bilang ,'ya mink km masuk komunikasi aja,kan kamu orangnya suka ngmong,cerewet.Jadi yah aq langsung setuju aja masuk jurusan komunikasi,karena emang aq orangnya suka bicara. Pilihan pertama aq emang masuk KOMUNIKASI,dan pilihan ke2 aq tuh masuk di EKONOMI MANAGEMENT,kenapa?? karena aq tertrik untuk menjadi seorang marketing yang mengenalkan produk dan juga membuat ide2 baru untuk sebuah produk,misalnya aja di sebuah perusahaan.


Tapi karena aq lulusnya di KOMUNIKASI, itu pun penuh dengan perjuangan  aq berusaha untuk bisa meloloskan diri masuk dan menjadi seorang mahasiswi dengan gelar KOMUNIKASI, akhirnya aq meneruskan amanah orang tuaku untuk bisa mengejar cita2 aq sampai ke negri ITALIA sana,sekalian ketemu ma VALENTINO ROSSI,,(gk nyambung mink,,,) hehehe....emang gk nyambung,.
Orang tua aq sih pengennya aq jadi artis ,tapi hanya karena gw orangnya terlalu cantik,dan so BEAUTIFUL,makanya aq langsung mengubah harapan dan cita2 orang tua aq untuk menjadikan aq seorang artis,menjadi seorang yang berkeinginan untuk married dengan VALENTINO ROSSI,,, 


Di komunikasi sendiri jika qt sudah masuk semester 5,harus memilih mw konsentrasi di jurusan apa?? HUMAS atw JURNALISTIK??,,dan aq sendiri memutuskan untuk konsentrasi di jurusan JURNALISTIK,karena aq tertrik dengan pekerjaan yang berhubungan dengan lapangan,aq tuh gk suka bekerja di dalam ruangan,aq pengennya kerja jangan selalu di ruangan aja,tapi di lapangan juga, untuk itulah aq memilih JURNALISTIK..


Jurnalisme adalah bidang disiplin dalam mengumpulkan, memastikan, melaporkan, dan menganalisis informasi yang dikumpulkan mengenai kejadian sekarang, termasuk tren, masalah, dan tokoh. Orang yang mempraktekkan kegiatan jurnalistik disebut jurnalis atau wartawan.
Di Indonesia, istilah ini dulu dikenal dengan publisistik. Dua istilah ini tadinya biasa dipertukarkan, hanya berbeda asalnya. Beberapa kampus di Indonesia sempat menggunakannya karena berkiblat kepada Eropa. Seiring waktu, istilah jurnalistik muncul dari Amerika Serikat dan menggantikan publisistik dengan jurnalistik. Publisistik juga digunakan untuk membahas Ilmu Komunikasi.




Tips masuk dunia jurnalistik (1)

Banyak pertanyaan seputar bagaimana memasuki dunia jurnalistik ketika sebuah lowongan dipasang. Bagaimana caranya ? Mengapa saya gagal ? Saya baru lulus bisakah masuk ke dunia jurnalistik. Lalu mau melamar bagaimana caranya ?
Pertanyaan serupa pernah muncul dalam benak saya sebelum memasuki dunia jurnalistik.
Salah satu tip untuk memasuki dunia jurnalistik adalah kesiapan dari dalam diri kita ? Apakah kita benar senang melihat bagaimana kesibukan para wartawan, presenter televisi atau radio dan berbagai tokoh jurnalistik berbicara soal media ? Jika ya, maka teruskan pada tahap berikutnya.
Mengapa minat menggebu ini penting ? Karena dengan modal inilah semua kesulitan bisa diselesaikan. Minat yang tinggi dinggal digabung dengan skills, misalnya membuat cv dan wawancara.
Jika minat sudah ada, maka mulailah bertindak menuju dunia jurnalistik dengan banyak menulis, banyak membuat analisa dan membuat opini di media massa di kota Anda. Identifikasi minat Anda. Bila bermimat di dunia sastra, mulailah dengan menulis puisi, prosa atau cerpen. Mulailah sekarang juga apalagi bagi yang akan lulus. Tulisan Anda di sebuah media daerah atau bahkan media nasional akan memperkuat bobot Anda dibandingkan dengan rekan lainnya ketika sama-sama mengajukan lamaran ke sebuah perusahaan.
Jika tidak bisa dimuat, saran Mochtar Lubis, buatlah tulisan setiap hari – sekali lagi setiap hari – di buku harian Anda. Membiasakan memberi komentar dan deskripsi akan memberikan kekuatan dan modal penting dalam liputan di masa datang. Saran Mochtar Lubis – tokoh sastra ini – sangatlah berarti karena begitu Anda memang tuts komputer atau pena, kadang-kadang Anda tidak berani mengungkapkan perasaan, opini atau argumentasi. Anda menjadi pemalu.
Nah bagaimana Anda bisa pemalu menulis komentar tentang peristiwa di sekitar Anda mulai dari kasus korupsi, banjur, got mampet, kemarau panjang dan angkot yang tidak disiplin, kalau bisa berbicara dan berdebat dengan rekan Anda tentang suatu masalah yang lagi hot. Kebiasaan menulis buku harian – tidak selalu tentang romantisme Anda – mengenai topik sosial, nasional dan internasional akan membuat Anda terbiasa dan terbuka dalam mengajuka pendapat. Anda juga bisa terbiasa menuliskan secara runtut dan logis.
Bila sudah selesai, kaji dan baca kembali. Siapa tahu memang dari situ kelihatan bakat Anda dalam penulisan. Tidak selalu tentu tulisan pertama akan menjadi karya yang terpuji, tetapi Anda telah mengawali langkah untuk memasuki karir di dunia jurnalistik.
Sekali lagi mulailah menulis. Tulis apa saja, beri komentar apa saja. Lalu perlahan-lahan buatlah ulasan terhadap peristiwa yang menarik minat Anda. Keluarkanlah seluruh pengetahuan dan daya analisa Anda, niscaya ini akan menuntun ke dunia lebih luas dalam tahap awal dunia jurnalistik.
Jangan menyerah jika selama satu hari, Anda tidak menulis apapun karena merasa buntu pikiran. Saat kesulitan seperti itulah yang menentukan apakah Anda menyerah atau terus maju.


No comments: